Minggu, 21 Mei 2017

Kasih dan Keadilan dalam Perjanjian Lama



KASIH DAN KEADILAN DALAM PERJANJIAN LAMA

DEFINISI
KASIH
            Kasih dalam bahasa aslinya ada beberapa bentuk: Ahev, Yadad, Khasyak, Agav,  Khavav, Khesed. Secara etimologis, kata-kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut: ahev[1] yang berarti kasih yaitu kasih antara satu orang dengan yang lain, kasih yang terjalin antar anggota keluarga, dan juga antar jenis kelamin, teman, bahkan kasih kepada Tuhan. Yadad[2] yang berarti  cinta, Khasyak[3] yang mengasihi, diberikan kepada, rusuk. Agav[4] yang berarti nafsu atau birahi, atau berupa keinginan yang sangat kuat. Khavav[5] yang berarti mengasihi dengan sungguh-sungguh, Khesed[6] yang berarti dengan kebaikan, kesetiaan, dan dengan kasih karunia atau anugerah.
Jika dilihat dari pengertian semantiknya, kata kasih dalam bahasa aslinya memiliki pengertian-pengertian sebagai berikut: Mengacu pada kata ibrani Ahe´v untuk kata kasih (mengasihi) yang umum dipakai dalam Perjanjian Lama (PL), kita dapat menemukan ungkapan kasih dalam berbagai bentuk hubungan, mis: Kasih Allah kepada manusia yang digambarkan sebagai hubungan Bapa dan Anak (Maz 6:7); atau sebagai hubungan suami isteri (Hosea 1-3). Demikian juga hubungan kasih persahabatan, mis: antara Daud dan Yonatan (I.Sam. 18) dan juga hubungan kasih antara orang tua dan anak  mis: Hubungan antara Abraham dan Ishak (Kej.22 :2), Antara Ishak dan Esau (25: 28a). Kata Ahe´v yang terungkap dalam berbagai bentuk hubungan kasih tersebut mengkonotasikan  adanya kemesraan emosional, tanggung jawab dan keterlibatan etis dalam ruang lingkup kerohanian [7], dan merupakan ungkapan yang paling dalam dari kepribadian sekaligus hubungan pribadi yang paling akrab dan dekat yang disertai dorongan untuk melakukan suatu tindakan yang mendatangkan kegembiraan serta pengorbanan diri demi kebaikan untuk orang yang dikasihi.[8] Rakhamim: artinya kasih sayang / belas kasih Para nabi mengajarkan setiap orang yang telah mengalami kasih Allah dalam hidupnya wajib menunjukan belas kasihannya  kepada orang yang membutuhkan : anak yatim, janda dan orang asing, orang miskin dan malang  :  UL 10 :10, 14 :9, 16 :11,24 :19, Yer 22 :3, Mz 146 : 9, ayb 6 :14, Ams 19 :17, Za 7 :9, Mik 6 :8 ). Khen:  berarti  perbuatan atasan yang menunjukan kepada bawahannya kasih karunia padahal sebenarnya bawahan itu tidak layak menerimanya, atau bisa disebut kasih yang bebas nilai. Misalnya ( Kej 6 :7, Kel 33:17, Bil 6 :25), menunjukan pada arti pengampunan. “Khen adalah kasih sepihak, karena itu cenderung  mengandung gagasan tetntang kemurahan  semata-mata atau tentang anugerah luhur dan sikap merendahkan diri  dari pihak si pemberi yang kedudukannya lebih tinggi”[9]. Tidak ada manusia yang dapat menunjukan Khen kepada Allah.  Bukti Khen Allah:  memilih bapak leluhur Israel dan Israel  hanya atas dasar kasih karunia-Nya. Bukan karena ada jasa atau kebenaran dalam mereka yang dijadikan alasan pemilihan.  ( ul 7 :7-8, Ul 8 :18) nabi-nabi menekankan  perlunya pertobatan dan hati Yang baru dimiliki hanya karena karunia Tuhan/ Berdasarkan kasih karunia TUhan (Yeh 36 : 26, Yer 31 :31-34). Khesed adalah kasih yang jujur, kesalehan, solidaritas, dan kasih perjanjian. Kata ini sangat erat hubungannya dengan Perjanjian dan kesetiaan jadi artinya adalah kasih yang mantap teguh atas dasar perjanjian yang telah dibuat. Artinya menggambarkan  baik sikap Allah terhadap umatnya maupun sikap umat Allah terhadap Dia. “  Khesed adalah kemurahan yang bekerja timbal balik”.[10]  Ini sangat jelas terlihat dalam Kitab Hosea.

PEMBAGIAN KASIH DALAM PL
Douglash membagi kasih dalam PL itu menjadi beberapa bagian sebagai berikut[11]:
1.   Kasih Allah kepada Manusia
a.       objeknya : objek kasih terutama adalah kelompok kolektif ( Ul 4 : 37, Amsal 8:17, Yes 43 : 4). Dan juga pribadi-pribadi  misalnya raja( 2 sam 12 :24, Neh 13 ; 26, Yes 48 : 14) karena raja Israel dipandang sebagai anak Allah (2 Sam 7:14, Mzr  2 : 7,89 : 26).
b.      Bersifat pribadi : kasih berakar kuat pada sifat Allah sendiri, kasih itu lebih dalam dari kasih seorang ibu kepada anak-anaknya (Yes 49 : 15,16:13) digambarkan dalam Hos 1-3 hubungan nabi dan istrinya yang tidak setia adalah gambaran mengenai dasar paling asasi dari perjanjian Ilahi dalam hubungan yang lebih dalam yaitu kasih disertai kerelaan menanggung derita. Kasih Allah adalah bagian dari kepribadiannya yang tak dapat diguncangkan oleh murkanya atau dialihkan karena ketidaktaatan objeknya.( Hos 11:1-4,7-9 bagian ini adalah acuan terdekat PL pada deklarasi Allah adalah kasih) sebab kasih Allah adalah kekal ( Yer 31: 3).
c.       Bersifat selektif : Kitab Ulangan khususnya mendasari hubungan perjanjian antara Israel dan Allah pada kasih Allah yang terdahulu. Berbeda dengan ilah-ilah bangsa lain yang menjadi milik mereka karena alasan kodrati dan geogarafis. Yahwe mengambil prakarsa memilih Israel karena ia mengasihi mereka ( Ul 4 :37. 10:15, Yes 43 : 4) kasih ini spontan tidak timbul oleh suatu nilai dari obyeknya tetapi bahkan mencipta nilai itu.(Ul 7 :7). Namun dalam PL ajaran tentang kasih yang universal nampak tersirat, seperti dalam kitab Yunus dan nyanyian Hamba Tuhan dalam Yesaya.

2.   Kasih sebagai Tugas agamawi
a.       kasih terhadap Allah : mengasihi Allah dengan totalitas diri manusia ( Ul 6:5) adalah tuntutan Allah, bukan hanya menaati hulum Allah tetapi membangun hubungan yang bersifat pemujaan pribadi terhadap Allah. Kasih ini berupa pengalaman penuh kegembiraan dalam persekutuan dengan Allah (Yer 2:2, Mzr 18 :1,116:1) terungkap dalam ketaatan sehari-hari melakukan perintahnya ( Ul 10 :12) mengasihi Allah = beribadah kepadaNya, hidup menurut segala yang di tunjukanNya.(Yos 22: 5) dan Allah sendiri yang akan menjadi hakim untuk menilai kesungguhan kasih itu (Ul 13 :3)
b.      Kasih terhadap sesama Manusia : kasih ditetapkan Allah untuk menjalin hubungan yang normal dan ideal antar manusia. Justru mengasihi dituntut oleh hukum Allah (Imamat 19 :18).dan kasih sacara terdalam melebihi bobot hubungan berdasarkan hukum ( Im 19 :17).

UKURAN KASIH
Apa ukuran Kasih ? adalah diri sendiri. Im.19:18. kasihi sesamamu seperti dirimu sendiri.





KEADILAN
DEFINISI
Keadilan  berasal  dari beberapa kata Ibrani antara lain: tsedeq dan  mishpat. Secara etimologis, tsedeq[12] berarti pembenaran atau kebenaran. Berasal dari kata tsedakah yang berarti keadilan, pembenaran dalam struktur pemerintahan seperti pembenaran raja, benar secara hukum, peraturan, dll. Akar kata dari kedua kata ini adalah tsadaq, artinya menjadi adil, menjadi benar. Kata kedua yang dipakai adalah mishpat[13] yang berarti keputusan, pertimbangan, keadilan, peraturan. Berasal dari akar katanya shapat yang berarti menghakimi, memerintah, menghukum, dll. Kata ini digunakan sebanyak 250 kali dalam PL.
Secara semantik, kedua kata ini berati sebagai berikut: Misypat berarti cara yang benar untuk membawa diri dan cara yang benar untuk memperlakukan orang lain,  perangai tingkah laku ini dapat dipaksakan secara hukum. Proses menyatakan hak seseorang dan hukum atas kesalahan / melakukan kejahatan. misypat juga berarti keputusan yang tepat yang diberikan mengenai masalah-masalah yang sukar khususnya oleh Urim dan Tumim.  Misypat Tentang hak : kel 23 : 6, Ul 10 :18, yes 49 :4, keadilan; kej 18 : 19, ul 6 :19, Yes 1 : 17, penghukuman; Mzr 105 : 5, Yer 51 :9 peraturan hukum; Kel 21 : 1, Yeh 5 : 6, Mz 119 : 7, keputusan; Kel 28 : 15. Tsedaqa berarti pernyataan keadilan Allah dalam pemeliharaannya akan hidup manusia, perkataanNya yang benar dan lurus. Tsedaqa berarti menjabarkan ukuran susila yang dipakai Allah untuk mengukur tindak tanduk manusia. Berhubungan dengan pemerintahan ilahi: keadilan dan kebenaran khususnya pada hukuman, Ul 32:22, tsedaq juga menunjukkan tindakan pembelaan Allah bagi orang-orang yang dianggap layak menerimanya, Hak 5: 11, 2 sam 15:4, Ams 3:33, tsedaqa menunjukan penebusan Yes 45:21, Tsedaqa merupakan pemberian Allah kepada mereka yang percaya, ( kebenaran karena ketergantungan manusia kepada rahmat Tuhan) Kej 15 :6, Hab 2 :4, Tsedaqa  berarti kebaikan. Keadilan atau kebenaran  merupakan suatu esensi yang mendasari suatu hidup sehingga dari hidup itu bisa  mengalirkan semacam norma-norma etika yang benar[14]. Menurut Stephen Tong Keadilan/ kebenaran Allah mempunyai 5 segi arti yaitu yang lurus yang tidak bengkok dan yang benar, yang menghadapi semua orang dengan prinsip sama rata, yang menjadikan kebenaran sebagai intisari hidup, yang hidup dalam kesucian, yang senantiasa tegas dan tidak kompromi dengan dosa[15]. 

ALASAN ORANG PERLU ADIL
a.       Allah adalah Adil dan benar. Keadilan berpusat dari Allah
b.      Karena adil adalah perintah dan tuntutan Allah :
1.      Ditujukan terutama kepada para pemimpin ( 2 Sam 23 :3, Yeh 45 : 9)
2.      Ul 16 :20 Yes 56 :1, dan adil adalah tuntutan Allah atas umatnya, Mik 6 :8. orang kudus harus berlaku adil, Mzr 119 : 121, Yeh 18: 8, dan Allah memberikan hikmat untuk melakukan  keadilan. 1 raj 3 :12 Ams 2 :6,9
3.      Dalam praksisnya : mengambil keputusan ( Yer 21:12), terhadap orang miskin, terhadap anak yatim piatu dan janda ( Yes 1 :17) dalam berjual beli ( Im 19 :36, Ul 25 : 15) dll
c.        Allah berkenan  dan menghargai kepada orang yang melakukan keadilan (Ams 11: 11, Ams 21 :3 )
d.       Keadilan mendatangkan pahala ( Yer 22:15) dan ketidak adilan mendatangkan hukuman.

UKURAN KEADILAN
Ukuran  keadilan adalah  Allah sendiri dan melalui hukum-hukum Allah sebab Allah adalah adil dan ukuran tertinggi dalam hidup manusia adalah yang diturunkan oleh Allah. (Yes 45:19).    
ALAT / SARANA KEADILAN DALAM PL
    1. Keadilan melalui imam : Urim dan Tumim
    2. keadilan  dari para pemimpin/ lembaga hukum
    3. alat Penyataan Kasih dan keadilan Allah melalui seruan para nabi


KASIH DAN KEADILAN BERTEMU
Kasih dan keadilan Allah tak terpisahkan, kasih dan keadilan itu adalah ibarat dua sisi mata uang, mereka berjalan berbarengan. Tidak ada kasih tanpa keadilan dan tidak ada keadilan tanpa kasih. Kasih tanpa keadilan adalah sentimental dan keadilan tanpa kasih adalah legalisme. Allah adalah kasih dan adil dalam perasaan dan tindakan. Ia konsisten karena kasih dan keadilan adalah sifat-Nya. Allah memiliki rasa kasih yang begitu besar atas umat pilihannya dan ia adalah Allah yang adil dan benar dalam hukumnya. Kasih kesetiaan Allah dalam karya-Nya terhadap Israel adalah keadilan-Nya dan  pemenuhan kebenaran janji-Nya. Penghukuman Allah merupakan bentuk nyata kasih-Nya, kasih tidak kompromi dengan dosa dan dosa yang dihukum adalah bentuk kasih yang bertujuan untuk memberikan pelajaran dan pertumbuhan iman.demikian dengan manusia, demikian umat pilihan yang mengasihi Allah akan berlaku kasih, setia dan adil terhadap Allah dan sesama. Hosea merupakan contoh konkrit Alkitab tentang bagaimana kasih dan keadilan Allah ini bertemu. Pernikahannya dengan perempuan sundal merupakan perlambangan dari hubungan yang terjadi antara Allah dan Israel. Walaupun istri Hosea telah berkali-kali meninggalkannya dan bersundal dengan orang lain, namun ia tetap mengasihi istrinya tersebut. Begitu juga dengan Israel, mereka telah lari meninggalkan Tuhan dan menyembah dewa-dewa, seperti istri yang bersundal. Melalui pernikahannya itu, Hosea dikarunia tiga orang anak. Yang sulung bernama Yizreel karena tidak lama setelah itu kekuatan Israel akan dipatahkan di lembah Yizreel. Anak kedua diberi nama Lo-Ruhama yang berarti tidak disayangi karena Israel tidak akan disayangi lagi oleh Allah, dan yang ketiga diberi nama Lo-Ami yang berarti bukan umatku karena Israel tidak dianggap sebagai umat Tuhan lagi.  Allah tetap mengasihi Israel, setelah mereka mendapat hukuman dan bertobat mereka akan mendapat berkat. Hari itu Yizreel akan besar, tempat di mana terjadi penghukuman, disanalah Israel akan besar jumlahnya. Lo-Ruhama akan menjadi Ruhama atau disayangi, Lo-Ami akan menjadi Ami atau umat-Ku. Dan nubuat ini akan terjadi setelah Kristus datang[16]. Allah memang mengasihi Israel, namun karena kelakuan mereka yang mencoba berpaling dari Allah membuat mereka harus dihukum. Di sinilah keadilan Tuhan berlaku. Namun setelah hukuman itu, dan ternyata setelah diketahui terdapat pertobatan di antara mereka, maka Allah dengan kasih-Nya akan memulihkan keadaan mereka itu. Jadi hukuman di sini bersifat membawa mereka kepada pertobatan, hukuman yang diberikan menjadi wujud dari kasin Allah.

Makna Teologis
            Apapun yang terjadi atas kehidupan kita, Allah tetap adalah Allah yang Maha Kasih dan Adil.


[1] 0157 bh;a' 'ahab {aw-hab'} or bhea' 'aheb {aw-habe'}
Meaning:  1) to love 1a) (Qal) 1a1) human love for another, includes family, and sexual 1a2) human appetite for objects such as food, drink, sleep, wisdom 1a3) human love for or to God 1a4) act of being a friend 1a4a) lover (participle) 1a4b) friend (participle) 1a5) God's love toward man 1a5a) to individual men 1a5b) to people Israel 1a5c) to righteousness 1b) (Niphal) 1b1) lovely (participle) 1b2) loveable (participle) 1c) (Piel) 1c1) friends 1c2) lovers (fig. of adulterers) 2) to like
Origin:  a primitive root; TWOT - 29; v
Usage:  AV - love 169, lover(s) 19, friend(s) 12, beloved 5, liketh 1, lovely 1, loving 1; 208
08804 Stem - Qal (See 08851) Mood - Perfect (See 08816) Count - 12562
[2] 39 dydIy" yediyd {yed-eed'}
Meaning:  n m 1) one beloved, beloved adj 2) lovely
Origin:  from the same as 01730; TWOT - 846a
Usage:  AV - beloved 5, wellbeloved 2, loves 1, amiable 1; 9
[3] 2836 qv;x' chashaq {khaw-shak'}
Meaning:  1) (Qal) to love, be attached to, long for 2) (Piel) fillet 3) (Pual) fillet
Origin:  a primitive root; TWOT - 773; v
Usage:  AV - desire 3, set his love 2, filleted 3, log 1, delight 1, in love 1; 11
08804 Stem - Qal (See 08851) Mood - Perfect (See 08816) Count - 12562
[4] 5689 bg;[' `agab {aw-gab'}
Meaning:  1) (Qal) to have inordinate affection or lust 1a) lust (participle) 1b) paramours (participle as subst)
Origin:  a primitive root; TWOT - 1559; v
Usage:  AV - doted 6, lovers 1; 7
08802 Stem - Qal (See 08851) Mood - Participle Active (See 08814) Count - 5386
[5] 245 bb;x' chabab {khaw-bab'}
Meaning:  1) (Qal) to love fervently, cherish
Origin:  a primitive root [compare 02244, 02247]; TWOT - 589; v
Usage:  AV - loved 1; 1
08801 Stem - Qal (See 08851) Mood - Participle (See 08813) Count - 309
Matthew Henry Notes: Chapter: 33
[6] 617 ds,x, checed {kheh'-sed}
Meaning:  1) goodness, kindness, faithfulness 2) a reproach, shame
Origin:  from 02616; TWOT - 698a,699a; n m
Usage:  AV - mercy 149, kindness 40, lovingkindness 30, goodness 12, kindly 5, merciful 4, favour 3, good 1, goodliness 1, pity 1, reproach 1, wicked thing 1; 248

[7] Sabda
[8] J.D Doglas, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini  Jilid 1 A-L ,( Jakarta, YKBK, 2008) hlm 316

[9] Dyrnes Wiliam . Tema- Tema dalam Teologi Perjanjian Lama  (  Gandum Mas : Malang , 2009),  hal. 44
[10]  Ibid
[11] Douglas, J.D. (et.al).
2007. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Jilid 1: A-L. Jakarta: YKBK OMF
[12] <06664> qd,c, (tsedeq) (841c)
Meaning: rightness, righteousness
Origin: from an unused word
Usage: accurate(m)(1), fairly(1), just(10), just cause(1), justice(3), righteous(15), righteously(6), righteousness(76), righteousness'(1), rightly(1), vindication(1), what is right(3).

6666 hq'd'c. tsedaqah {tsed-aw-kaw'}
Meaning:  1) justice, righteousness 1a) righteousness (in government) 1a1) of judge, ruler, king 1a2) of law 1a3) of Davidic king Messiah 1b) righteousness (of God's attribute) 1c) righteousness (in a case or cause) 1d) righteousness, truthfulness 1e) righteousness (as ethically right) 1f) righteousness (as vindicated), justification, salvation 1f1) of God 1f2) prosperity (of people) 1g) righteous acts
Origin:  from 06663; TWOT - 1879b; n f
Usage:  AV - righteousness 128, justice 15, right 9, righteous acts 3, moderately 1, righteously 1; 157

6663 qd;c' tsadaq {tsaw-dak'}
Meaning:  1) to be just, be righteous 1a) (Qal) 1a1) to have a just cause, be in the right 1a2) to be justified 1a3) to be just (of God) 1a4) to be just, be righteous (in conduct and character) 1b) (Niphal) to be put or made right, be justified 1c) (Piel) justify, make to appear righteous, make someone righteous 1d) (Hiphil) 1d1) to do or bring justice (in administering law) 1d2) to declare righteous, justify 1d3) to justify, vindicate the cause of, save 1d4) to make righteous, turn to righteousness 1e) (Hithpael) to justify oneself
Origin:  a primitive root; TWOT - 1879; v
Usage:  AV - justify 23, righteous 10, just 3, justice 2, cleansed 1, clear ourselves 1, righteousness 1; 41

[13] 4941 jP'v.mi mishpat {mish-pawt'}
Meaning:  1) judgment, justice, ordinance 1a) judgment 1a1) act of deciding a case 1a2) place, court, seat of judgment 1a3) process, procedure, litigation (before judges) 1a4) case, cause (presented for judgment) 1a5) sentence, decision (of judgment) 1a6) execution (of judgment) 1a7) time (of judgment) 1b) justice, right, rectitude (attributes of God or man) 1c) ordinance 1d) decision (in law) 1e) right, privilege, due (legal) 1f) proper, fitting, measure, fitness, custom, manner, plan
Origin:  from 08199; TWOT - 2443c; n m
Usage:  AV - judgment 296, manner 38, right 18, cause 12, ordinance 11, lawful 7, order 5, worthy 3, fashion 3, custom 2, discretion 2, law 2, measure 2, sentence 2, misc 18; 421

199 jp;v' shaphat {shaw-fat'}
Meaning:  1) to judge, govern, vindicate, punish 1a) (Qal) 1a1) to act as law-giver or judge or governor (of God, man) 1a1a) to rule, govern, judge 1a2) to decide controversy (of God, man) 1a3) to execute judgment 1a3a) discriminating (of man) 1a3b) vindicating 1a3c) condemning and punishing 1a3d) at theophanic advent for final judgment 1b) (Niphal) 1b1) to enter into controversy, plead, have controversy together 1b2) to be judged 1c) (Poel) judge, opponent-at-law (participle)
Origin:  a primitive root; TWOT - 2443; v
Usage:  AV - judge (v) 119, judge (n) 60, plead 11, avenged 2, condemn 2, execute 2, judgment 2, defend 1, deliver 1, misc 3; 203

[14] Stephen Tong , Dosa, Keadilan dan Penghakiman, (Momentum : lembaga Reformed Injili Indonesia : 2006), hlm. 18
[15] Ibid., hal 18-22
[16] F.L. Baker, Sejarah Kerajaan Allah, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), 655-656

2 komentar:

  1. Shalom bapak, ibu dan saudara/i yang dikasihi oleh Tuhan. Apakah ada diantara bapak, ibu maupun saudara/i yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael dan V'ahavta? Kalimat pernyataan keesaan YHWH ( Adonai/ Hashem ) dan perintah untuk mengasihiNya yang dapat kita temukan dalam Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6 yang juga pernah dikutip oleh Yeshua/ ישוע/ Yesus di dalam Injil khususnya dalam Markus 12 : 29 - 31, sementara perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita temukan dalam Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18. Mari kita pelajari cara membacanya satu-persatu seperti yang akan dijabarkan di bawah ini :

    Ulangan/ דברים/ Devarim 6 : 4 - 6, " שְׁמַ֖ע יִשְׂרָאֵ֑ל יְהֹוָ֥ה אֱלֹהֵ֖ינוּ יְהֹוָ֥ה ׀ אֶחָֽד׃. וְאָ֣הַבְתָּ֔ אֵ֖ת יְהֹוָ֣ה אֱלֹהֶ֑יךָ בְּכׇל־לְבָבְךָ֥ וּבְכׇל־נַפְשְׁךָ֖ וּבְכׇל־מְאֹדֶֽךָ׃. "

    Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " Shema Yisrael! YHWH [ Adonai ] Eloheinu, YHWH [ Adonai ] ekhad. V'ahavta e YHWH [ Adonai ] Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol me'odekha

    Imamat/ ויקרא/ Vayikra 19 : 18, " וְאָֽהַבְתָּ֥ לְרֵעֲךָ֖ כָּמ֑וֹךָ. "

    Cara membacanya dengan mengikuti aturan tata bahasa Ibrani yang berlaku, " V'ahavta l'reakha kamokha "

    Untuk artinya dapat dilihat pada Alkitab LAI.

    Diucapkan juga kalimat berkat seperti ini setelah diucapkannya Shema

    " . בָּרוּךְ שֵׁם כְּבוֹד מַלְכוּתוֹ לְעוֹלָם וָעֶד. "
    ( Barukh Shem kevod malkuto, le'olam va'ed, artinya Diberkatilah Nama yang mulia, KerajaanNya untuk selamanya )

    🕎✡️🐟🤚🏻👁️📜✍🏼🕯️❤️🤴🏻👑🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🕍✝️🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🦁🦅🐂🐏🐑🐎🦌🐪🕊️🐍₪🇮🇱

    BalasHapus